Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh SMA Labschool Kebayoran yang berhasil meraih gelar Juara Umum dalam ajang Festival Folklore Internasional bertajuk "Euro Folk - Black Sea 2025". Perhelatan budaya bergengsi ini berlangsung pada 25 hingga 29 Juni 2025 di Primorsko, Bulgaria, di bawah naungan European Association of Folklore Festivals (EAFF) yang diketuai oleh Kaloyan Nikolov.
Festival tahun ini diikuti lebih dari 800 partisipan dari berbagai negara, termasuk Bulgaria, Turki, Moldova, Lithuania, dan Ukraina. Penampilan peserta dari berbagai penjuru dunia menjadi ajang unjuk kreativitas, kolaborasi seni budaya, serta pertukaran nilai tradisi antar bangsa. Di tengah persaingan sengit dan penampilan memukau dari negara-negara dengan tradisi folklore kuat, SMA Labschool Kebayoran berhasil memukau dewan juri dengan pertunjukan yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia dalam balutan konsep pertunjukan modern nan enerjik.
Kemenangan ini menjadi kebanggaan tersendiri tidak hanya bagi sekolah, tetapi juga bagi dunia pendidikan Indonesia. Keberhasilan mereka menunjukkan bahwa pelestarian budaya sekaligus inovasi dalam seni pertunjukan dapat menjadi kekuatan besar untuk bersaing di panggung internasional. Beragam penghargaan pun berhasil diraih tim dari Labschool Kebayoran, termasuk kategori penampilan terbaik, koreografi terbaik, serta penampilan kostum terbaik yang menonjolkan kekayaan ragam kain tradisional Nusantara.
Festival ini sempat mengalami kendala teknis di mana sejumlah negara, seperti India, Sri Lanka, Iran, Tunisia, dan Tajikistan, gagal berpartisipasi akibat force majeure yang tidak terhindarkan. Meski demikian, ajang tetap berjalan meriah dan lancar, menjadi saksi keakraban lintas budaya di tepi Laut Hitam Bulgaria.
Menurut panitia penyelenggara, keikutsertaan Labschool Kebayoran sekaligus menegaskan pentingnya dukungan negara untuk seniman muda, agar warisan budaya tidak hanya dilestarikan di dalam negeri tetapi juga mampu menjadi diplomasi kebudayaan di panggung dunia.
SMA Labschool Kebayoran sendiri telah mempersiapkan diri selama berbulan-bulan untuk festival ini, mulai dari proses latihan intens, penyusunan konsep pertunjukan, hingga penggalangan dukungan logistik dan dana. Kerja keras tim ini pun berbuah manis, membawa pulang piala juara umum sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Ke depan, pihak sekolah bertekad untuk terus mengembangkan program kesenian dan membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Harapannya, kemenangan ini bukan sekadar pencapaian satu kali, tetapi menjadi pintu pembuka bagi generasi muda Indonesia untuk terus menorehkan prestasi dan mengibarkan budaya bangsa di mata dunia.