Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang kembali memicu luapan Kali Sabi hingga merendam kolong Jalan Layang Cibodas, Kota Tangerang. Peristiwa ini menyebabkan akses vital warga dari Cimone menuju Uwung Jaya terganggu parah. Banyak pengendara motor maupun mobil terpaksa memutar arah karena genangan air yang cukup tinggi menutupi jalur di bawah jalan layang tersebut.
Kondisi ini menjadi keluhan masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada jalur tersebut untuk beraktivitas setiap hari. Sejumlah warga menuturkan, banjir di kolong Jalan Layang Cibodas bukan pertama kali terjadi. Setiap hujan deras turun dalam waktu lama, luapan Kali Sabi kerap meluber hingga menenggelamkan ruas jalan dan menghambat lalu lintas.
Selain mengganggu kelancaran transportasi, genangan air juga berpotensi merusak kendaraan yang nekat menerobos banjir. Tidak sedikit pengendara motor yang mengalami mogok mendadak dan harus mendorong kendaraan di tengah arus air. Warga berharap ada tindakan cepat dari pemerintah setempat, baik dalam normalisasi aliran Kali Sabi maupun pembangunan drainase lebih memadai agar air hujan tidak terus meluap ke jalan.
Pemerintah Kota Tangerang melalui dinas terkait mengaku telah menerima laporan banjir di kolong jalan layang tersebut dan berjanji akan segera menurunkan petugas untuk melakukan penyedotan air serta pembersihan sampah yang menghambat aliran sungai. Namun hingga berita ini ditulis, kondisi genangan air di lokasi masih cukup tinggi dan menghalangi laju kendaraan.
Banjir yang rutin melanda kawasan ini juga memunculkan kekhawatiran terkait dampak kesehatan masyarakat sekitar. Air kotor dan sampah yang terbawa arus berpotensi menimbulkan penyakit kulit maupun masalah sanitasi lainnya. Warga menuntut solusi jangka panjang, agar masalah banjir tidak terus berulang setiap musim hujan datang.
Beberapa aktivis lingkungan menilai akar persoalan banjir di kolong Jalan Layang Cibodas tak lepas dari penyempitan aliran Kali Sabi dan maraknya pembangunan yang kurang memperhatikan aspek lingkungan hidup. Mereka mendesak adanya evaluasi tata ruang dan kebijakan pembangunan wilayah bantaran sungai agar persoalan banjir tidak terus berulang.
Untuk sementara, pihak kepolisian dan petugas dinas perhubungan setempat telah diterjunkan untuk mengatur lalu lintas dan mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif. Warga pun diimbau untuk menghindari kolong Jalan Layang Cibodas hingga genangan surut dan jalur kembali normal.
Ke depan, masyarakat berharap ada langkah nyata dan cepat dari pemerintah kota maupun pihak terkait agar kawasan ini tidak lagi menjadi langganan banjir yang terus merugikan dan mengganggu aktivitas harian warga.